Minggu, 22 Mei 2011

PT Honda Prospect Motor

PT Honda Prospect Motor (HPM) kembali menggelar Honda Jazz Stars 3 di Kota Makassar. Event yang digelar tiap dua tahun tersebut untuk memperkenalkan produk Honda Jazz, yang merupakan varian kendaraan dengan sasaran penjualan di kalangan anak muda.

Marketing and After Sales Service Director PT HPM Jonfis Fandy mengatakan, Makassar merupakan kota ketiga pelaksanaan Honda Jazz Stars tersebut, setelah sebelumnya diselenggarakan di Bandung dan Medan.Event serupa akan dilaksanakan di Surabaya dan Solo.

Pelaksanaan event tersebut ditargetkan dapat mendongkrak penjualan kendaraan Honda Jazz. ”Pelaksanaan event ini diharapkan dapat memberikan inspirasi bagi kaum muda. Selain itu,event ini untuk semakin memperkenalkan Honda Jazz sebagai kendaraan segmen anak muda yang identik dengan sikap atraktif, dinamis, dan cinta lingkungan, ”ujarnya di Makassar,kemarin.

Dari segi penjualan, secara nasional pada April 2011,Honda mampu membukukan penjualan 2.056 unit.Penjualan itu terdiri atas produk New Honda CR-V 995 unit, sedangkan produk New Honda Freed terjual 523 unit. Di segmen kendaraan premium All New Honda Odysseey mencatat penjualan 30 unit pada April 2011.

Sementara itu, di segmen sedan, Honda Accord berhasil mencatat penjualan 102 unit,sedangkan New Honda Civic terjual 188 unit pada April yang mengalami peningkatan 8,7% dibandingkan Maret yang hanya 173 unit. Adapun mobil Honda City mencatat penjualan 218 unit.Sementara itu, hingga akhir triwulan I/2011, Honda telah mencatat penjualan hingga 15.735 unit di seluruh wilayah Indonesia.

”Permintaan pasar terhadap produk-produk Honda cukup baik, meskipun tingkat produksi belum berjalan normal karena masih belum stabilnya pasokan komponen akibat bencana tsunami di Jepang. Saat ini kami fokus menjaga ketersediaan suku cadang untuk konsumen dan memenuhi permintaan pembelian,”pungkasnya. Demikian catatan online Gunung Cermai yang berjudul PT Honda Prospect Motor.

Rabu, 05 Januari 2011

Aneh bin ajaib

IDwebhost.com Trend Hosting Indonesia -> Aneh bin ajaib, meski sedang terparkir dan diberi pengaman rel, empat gerbong Kereta Api (KA) Eksekutif Gajayana jurusan Malang–Jakarta tiba-tiba meluncur deras dari Stasiun KA Kota Besar Malang ke arah selatan atau ke arah Stasiun KA Kota Lama.

Gerbong tanpa awak dan lokomotif tersebut meluncur tanpa mampu dikendalikan.Rangkaian KA ini baru berhenti setelah masuk ke jalur Sepor Box atau jalur pembuangan yang berimpitan dengan permukiman warga. Tembok pengaman tidak kuat menahan laju kereta. Akibatnya, gerbong keluar jalur dan menghantam tiga rumah di Jalan Simpang Peltu Sujono RT 11/3, Kelurahan Ciptomulyo, Kecamatan Sukun,Kota Malang. Nahas menimpa Iman Rosyid. Bocah berusia tiga tahun ini tewas akibat terseruduk gerbong sekitar pukul 13.15 WIB. Pada saat kejadian putra pasangan Misno dan Sujarwati itu sedang terlelap tidur di dalam kamar rumahnya.Kerasnya hantaman membuat tiga rumah tersebut rata dengan tanah.

Minah, 45, seorang saksi, mengatakan bahwa sebelum gerbong KA menghantam rumah pertama, sempat terdengar gemuruh sangat keras.Suara tersebut disusul suara benturan benda keras. ”Saya menduga suara kereta lewat seperti biasanya.Tidak tahunya kereta itu menghantam rumah tetangga saya,” ujar Minah yang rumahnya bersebelahan langsung dengan tiga rumah yang hancur tersebut.Tiga rumah yang hancur dihuni keluarga Misno,Jamir,dan Sutrisno. Ketiga rumah berada tepat di balik tembok Sepor Box dan berdiri berderet dari utara ke selatan. Melihat kondisi rumahnya sudah rata dengan tanah, Sujarwati yang baru tiba di rumahnya sekitar pukul 16.00 WIB langsung menangis histeris.

Dia meronta-ronta tak kuasa menahan tangis. Beberapa kerabat langsung membopong Sujarwati. Perempuan yang setiap hari berjualan jamu keliling ini tetap berteriak-teriak. ”Mana Iman? Mana Iman (Iman Rosyid).” Setelah dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), jenazah Iman langsung dievakuasi. Jasadnya disemayamkan di salah satu rumah sanak familinya di Jalan Gadang VIII Kota Malang. Hingga tadi malam belum diketahui kapan jenazah Iman akan dimakamkan. Kepala Stasiun KA Kota Lama Gatot Joko Prastyo menjelaskan, sebelum rangkaian empat gerbong tersebut masuk ke Stasiun KA Kota Lama, Stasiun KA Kota Besar Malang mengirim laporan.

”Laporannya masuk sekitar lima menit sebelum kejadian.Lalu saya langsung memberikan peringatan berbahaya kepada seluruh calon penumpang di stasiun. Kami meminta calon penumpang dan warga berlari ke jalur KA di sisi selatan,”ungkapnya. Selain meniupkan peluit dan pengeras suara dari stasiun,Gatot juga meminta anggotanya memindahkan jalur KA dari jalur utama ke jalur Sepor Box. Pemindahan jalur ini sudah sesuai prosedur tetap (protap) kondisi darurat. Tujuannya untuk menghidari jatuhnya korban lebih banyak. ”Kejadian semacam ini sudah kedua kalinya terjadi. Kejadian pertama tidak sampai menimbulkan korban jiwa.

Namun, luncuran gerbong KA atau istilahnya larat yang kedua inidalamkondisi kecepatan tinggi. Akibatnya, tembok pengaman tidak mampu menahan,”urainya. Humas PT KA Daerah Operasional (Daop) VIII Surabaya Sriwinarto menyebutkan, empat gerbong KA Eksekutif Gajayana yang meluncur bebas tersebut terdiri atas satu KA pembangkit dengan nomor KA BP-09504 dan tiga KA eksekutif dengan nomor K-I 01504, K-I 09501, dan K-I 09503. Sesaat sebelum kejadian,rangkaian gerbong KA ini diparkir di jalur empat Stasiun KA Kota Besar Malang.Jalur ini merupakan jalur khusus untuk pemeriksaan kelayakan KA, perawatan, pembersihan, dan perbaikan. ”KA ini tiba dari Jakarta pada pukul 11.55 WIB.Kereta lantas diparkir di jalur empat untuk dilakukan perawatan dan perbaikan kelistrikan serta AC.

Tiba-tiba pada pukul 13.10 WIB KA meluncur meski dalam kondisi kosong dan diberi pengaman,”bebernya. Rangkaian ini meluncur dengan kecepatan stabil sekitar 35 km/jam dan mampu sampai di Stasiun KA Kota Lama sekitar 5–6 menit. Kondisi tersebut merupakan kecepatan normal bagi KA yang menuju ke Stasiun Kota Lama. Proses evakuasi dua gerbong yang keluar jalur masih menunggu crane dari KA Umbokarno. Terkait kejadian ini Sriwinarto mengaku masih menunggu kedatangan tim dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).Apabila dilihat dari kontur tanah, Stasiun KA Kota Besar Malang memang lebih tinggi dibandingkan Stasiun Kota Lama.

Akibat kejadian ini pemberangkatan KA Ekskutif Gajayana jurusan Malang–Jakarta yang seharusnya berangkat pukul 16.30 WIB tertunda hingga 1,5 jam. ”Keterlambatan ini karena masih menunggu pengganti KA pembangkit dari Surabaya yang diperkirakan tiba pukul 18.00 WIB.Jumlah penumpang KA Gajayana sebanyak 350 orang,”tuturnya.